ZAT ADITIF DALAM MAKANAN

BERANDA




Melalui materi pembelajaran di blog ini, Sobat elpedia akan mampu:
  1. Melalui kegiatan mengamati peserta didik menunjukkan contoh zat aditif pada makanan dengan tepat.
  2. Melalui kegiatan literasi Peserta didik dapat mengklasifikasi bahan aditif pada suatu produk bahan makanan dengan benar.
  3. Melalui kegiatan diskusi peserta didik menganalisis dampak pengunaan bahan aditif pada suatu produk bahan makanan dengan baik.
  4. Melalui kegiatan diskusi peserta didik menggali informasi jenis-jenis bahan aditif yang dipakai pada suatu produk makanan



QS. An-Nahl Ayat 14
وَهُوَ الَّذِي سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا
Terjemah:
Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan),

QS. An-A'raf Ayat 157
وَيُحِلُّ لَهُمُ الطَّيِّبٰتِ وَيُحَرِّمُ عَلَيْهِمُ الْخَبٰۤىِٕثَ
Terjemah:
dan yang menghalalkan segala yang baik bagi mereka dan mengharamkan segala yang buruk bagi mereka,

Hadits Rasulullah

Dari Abi Hurairah RA ia berkata: Rasulullah SAW bersabda mengenai air laut: Ia suci airnya halal bangkai (hewan)-nya. (HR al-Arba'ah dan Ibnu Khuzaymah dan at-Tirmidzi).


Nikmat-nikmat Allah tidak dapat dibatasi dengan apa yang telah disebutkan. Karena nikmat Ilahi tidak terbatas dan tak ada seorangpun yang mampu menghitungnya. Namun tetap saja ada sebagian orang yang tidak sadar dan masih menyalahgunakan kenikmatan tersebut dengan hal-hal buruk.

Mari kita Amati video berikut ini!






Setelah mencermati tayangan video tadi, apa yang terpikir oleh kalian?


Kamu tahu gak sih kenapa cilok bisa enak? Atau, kenapa tahu bulat selain digoreng dadakan, asin bumbunya bisa membuat ketagihan? Tenang, mereka gak masukin narkoba ke makanan kamu kok, mereka cuma menambahkan zat aditif ke dalam bumbu itu. Apa itu zat aditif? Apakah sama dengan zat adiktif? Yuk, kita pelajari!



Zat aditif adalah bahan yang ditambahkan kedalam makanan atau minuman dalam jumlah kecil saat pembuatan makanan. Penambahan zat aditif bertujuan untuk memperbaiki penampilan, cita rasa, tekstur, aroma, memperpanjang daya simpan, meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin.

Berdasar fungsinya, zat aditif ada 7 yaitu : pewarna, pemanis, pengawet, penyedap, pemberi aroma, pengental dan pengemulsi.


Berdasar asalnya, zat aditif ada 2 yaitu : alami dan buatan.

Zat aditif alami adalah zat aditif yang berasal dari makhluk hidup dan tidak membahayakan kesehatan manusia, tetapi jika kebanyakan juga bisa mengganggu kesehatan. Contohnya : pewarna dari tumbuhan, penyedap dari daging hewan, pengental dari alga dan sebagainya.

Zat aditif buatan adalah zat aditif yang dibuat manusia, diperoleh dari reaksi kimia dan bahan bakunya menggunakan bahan kimia. Zat aditif buatan digunakan sesuai ketentuan jumlah dan fungsinya, jika disalahgunakan dapat membahayakan kesehatan. Contohnya : pengawet dari asam benzoat, pemanis dari sakarin, pewarna dari tartrazin dan sebagainya.


Ada empat macam zat aditif yang sering kita temui di dalam makan atau minuman yang kita konsumsi. Di antaranya sebagai berikut:





Zat aditif bahan pewarna biasanya digunakan untuk mempercantik dan memperkuat warna suatu makanan atau minuman. Hal ini diperlukan karena terkadang warna bahan yang dipakai sebagai bahan baku dapat luntur ketika dilakukan proses pengolahan. Makanya bahan pewarna diperlukan dan dipakai dalam industri makanan dan minuman.

Pewarna makanan alami biasanya didapatkan dari penggunaan bahan-bahan alami, misalnya warna kuning dari kunyit, hijau dari daun suji, dan merah dari buah naga. Penggunaan bahan alami ini tidak berbahaya bagi manusia, tetapi warna yang dihasilkan biasanya tidak terlalu cerah dan cepat pudar.


Karena itu industri sering menggunakan pewarna sintetis yang lebih kuat dan tahan lama dalam memberikan warna. Akan tetapi jika dikonsumsi terlalu banyak pewarna sintetis ini dapat menimbulkan penyakit pada manusia. Contoh zat aditif yang merupakan pewarna sintetis, misalnya kuning FCF, hijau FCF, merah allura, dan masih banyak lagi.


Berikut contoh pewarna buatan yang dilarang untuk makanan dan minuman





Pemanis adalah zat aditif yang dapat menyebabkan rasa manis. Pemanis alami yang sering digunakan dalam makanan atau minuman adalah gula pasir (sukrosa), gula kelapa, gula aren, gula lontar dan gula bit. Gula alami mengandung kalori yang tinggi dan tidak bisa dinikmati oleh orang yang menderita penyakit diabetes melitus. Sehingga diciptakan gula sintetis yang rendah kalori dan dapat dinikmati oleh penderita diabetes, misalnya aspartam, sakarin, atau siklamat.

Pemanis buatan memiliki rasa lebih manis dibanding pemanis alami dan bertujuan untuk mengganti pemanis alami bagi penderita diabetes melitus. Contoh pemanis buatan : siklamat, aspartam, kalium asesulfam dan sakarin. Pemanis buatan tidak menghasilkan kalori, sehingga sering dikonsumsi oleh orang yang sedang diet.
Berikut perbedaan tingkat pemanis buatan




Pengawet makanan dibagi menjadi 2 alami dan buatan. Pengawet alami lebih sehat dan aman dikonsumsi. Berikut bahan pengawet alami yang ada dalam masakan: Bawang Putih, Garam Laut Himalaya, Lemon, Gula, Cuka,Seledri dll


Pengawet adalah zat aditif yang berfungsi menghambat kerusakan makanan atau minuman akibat tumbuhnya bakteri, jamur atau mikroorganisme lain. Reaksi kimia yang dapat dicegah dengan pengawet yaitu pengasaman, oksidasi, pencoklatan (browning) dan reaksi enzimatis lainnya.





Penyedap adalah zat aditif yang digunakan untuk meningkatkan cita rasa masakan. Contoh penyedap alami yaitu garam, bawang putih, bawang merah, pala, merica, ketumbar, sereh dan kayu manis. Pada makanan berkuah seperti bakso dan soto, biasanya menggunakan kaldu daging sapi atau daging ayam sebagai penyedap.

Penyedap buatan yang biasa digunakan yaitu vetsin yang mengandung monosodium glutamat (MSG) atau mononatrium glutamat (MNG). Vetsin dibuat dari fermentasi tetes tebu dengan bantuan bakteri Micrococcus glutamicus. Penggunaan MSG secara berlebihan dapat menyebabkan penyakit sindrom restoran China (Chinese Restaurant Syndrome). Gejala penyakit tersebut yaitu pusing, mulut terasa kering, mual, lelah atau sesak napas. Dosis maksimal penggunaan MSG yang ditetapkan WHO adalah 120 mg/kg berat badan. Misalnya, berat badanmu 40 kg maka dosis maksimal yang dianjurkan adalah 4800 mg atau 4,8 g.

Pemberi aroma adalah zat aditif untuk memberikan aroma tertentu pada makanan atau minuman. Pemberi aroma dapat berasal dari bahan segar atau ekstrak dari bahan alami contohnya ekstrak buah nanas, ekstrak buah anggur, minyak atsiri, vanili dan sebagainya.

kue pie dengan aroma buah murbei





Zat aditif memang bertujuan untuk meningkatkan penampilan makanan menjadi lebih menarik, dan juga kualitas makanan, ya. Tapi, penggunaan zat aditif buatan yang terlalu banyak juga bisa berbahaya bagi tubuh, lho! Berikut adalah dampak zat aditif buatan yang berbahaya bagi kesehatan kita:



untuk menambah pengetahuan kita, agar lebih bijak dalam menggunakan zat aditif, silahkan simak video berikut!





Untuk memperkuat pemahaman Sobat elpedia, Yuk! Uji Pemahamanmu. Skor Kamu berapa? Buktikan bahwa kamu Hebat!!!
SELAMAT MENGERJAKAN
MathJax example
LATIHAN LAGI SOAL LAINNYA







Jika berkenan, silahkan beri ulasan di kolom komentar. Terima Kasih.
Jika Sobat ingin membagikannya ke teman-teman, Silahkan KLIK TOMBOL BERBAGI DI BAWAH INI!

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp
Tags :

0 comments:

Posting Komentar