Filosofi Jawa "Sareh, Sumeh, Semeleh" dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sunnah


Filosofi Jawa Sareh, Sumeh, Semeleh dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sunnah

Kata kunci: Sareh Sumeh Semeleh, filosofi Jawa Islam, perspektif Alquran dan Sunnah, nilai Islam Jawa

Indonesia sebagai negeri dengan keberagaman budaya menyimpan banyak nilai luhur yang selaras dengan ajaran Islam. Salah satu nilai khas Jawa yang layak dikaji secara mendalam adalah filosofi Sareh, Sumeh, dan Semeleh. Ketiganya merupakan ajaran hidup yang menuntun manusia untuk menjadi pribadi yang tenang, ramah, dan tawakal. Lalu, bagaimana nilai-nilai ini dipahami dalam perspektif Al-Qur’an dan Sunnah?

1. Pengertian Filosofi Jawa Sareh, Sumeh, dan Semeleh

  • Sareh: Sikap sabar, tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan, serta tenang dalam menghadapi ujian.
  • Sumeh: Sikap ramah, murah senyum, dan terbuka terhadap orang lain.
  • Semeleh: Sikap pasrah dan berserah diri sepenuhnya kepada kehendak Tuhan setelah berusaha optimal.

2. Sareh dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sunnah

Sareh dalam Islam sejajar dengan konsep sabr atau kesabaran.

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(QS. Al-Baqarah: 153)

Rasulullah ﷺ bersabda:

الصَّبْرُ ضِيَاءٌ

“Sabar itu cahaya.”
(HR. Muslim no. 223)

3. Sumeh dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sunnah

Sikap sumeh tercermin dalam akhlak mulia Rasulullah ﷺ yang penuh senyum dan keramahan.

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

“Sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berada di atas akhlak yang agung.”
(QS. Al-Qalam: 4)
لَا تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئًا، وَلَوْ أَنْ تَلْقَى أَخَاكَ بِوَجْهٍ طَلْقٍ

“Janganlah kamu meremehkan suatu kebaikan sedikit pun, sekalipun hanya menemui saudaramu dengan wajah berseri-seri.”
(HR. Muslim no. 2626)

4. Semeleh dalam Perspektif Al-Qur’an dan Sunnah

Semeleh atau pasrah setelah ikhtiar dikenal dalam Islam dengan istilah tawakal.

فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ

“Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.”
(QS. Ali Imran: 159)

Rasulullah ﷺ bersabda:

اعْقِلْهَا وَتَوَكَّلْ

“Ikatlah unta itu dan bertawakallah (kepada Allah).”
(HR. Tirmidzi no. 2517)

5. Integrasi Nilai Sareh, Sumeh, Semeleh dalam Kehidupan Muslim Jawa

Ketiga nilai ini bukan hanya kearifan lokal, tetapi juga ajaran Islam yang membentuk akhlak mulia. Para Wali Songo berhasil menyebarkan Islam dengan pendekatan budaya lokal, termasuk menghidupkan nilai-nilai ini dalam dakwah yang damai dan membumi.

6. Referensi Ilmiah

  • Al-Qur’anul Karim
  • Sahih Muslim, Imam Muslim
  • Sunan at-Tirmidzi
  • Al-Ghazali, Ihya’ Ulumiddin
  • Yusuf Qardhawi, Karakteristik Islam
  • Magnis-Suseno, Franz. Etika Jawa. Gramedia, 1997
  • Woodward, Mark R. Java, Indonesia and Islam. Springer, 2011

Kesimpulan

Filosofi Sareh, Sumeh, dan Semeleh sangat relevan dengan ajaran Islam. Tiga nilai ini membentuk pribadi yang sabar, ramah, dan tawakal—ciri khas akhlak Nabi ﷺ. Penggabungan budaya lokal dan nilai-nilai Islam seperti ini memperkaya khasanah dakwah dan menjadikan Islam rahmatan lil ‘alamin.

“Islam tidak menolak budaya, selama budaya itu tidak bertentangan dengan syariat.”

DAFTAR ISI

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp
Tags :

0 comments:

Posting Komentar