PDM Ngawi adakan Revitalisasi Ideologi, Politik dan Organisasi (Ideopolitor)


Menghadapi tahun politik 2024, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ngawi mengadakan Revitalisasi Ideologi, Politik, dan Organisasi (IDEOPOLITOR), yang dilaksanakan pada hari Ahad, 03 Desember 2023.

Revitalisasi yang dilaksanakan Di Aula AR. Fachrudin SD Muhasa tersebut diikuti seluruh unsur PDM, Majelis dan PCM Se-kabupaten Ngawi.

Kegiatan tersebut dibuka langsung boleh ketua PDM kab. Ngawi, dalam sambutannya, Drs. Suhardi, M.Pd.I mengatakan "ideopolitor ini sebenarnya sudah menjadi gagasan kita saat di Trawas beberapa bulan lalu".

Pelaksanaan ideopolitor ini dilaksanakan sangat sederhana sekali, dibandingkan dengan yg dilaksanakan oleh PWM Jatim, yang memiliki "dekengan pusat". sedangkan di PDM Ngawi kegiatan ini disuport oleh LAZISMU, SD Muhasa, MIM Kartoharjo, dan Mas Suli Da'im, Terima kasih", Ungkapnya.

Acara ideopolitor tersebut menghadirkan ketua LHKP PWM Jatim (H. Muhammad Mirdasy, S.IP) dan para politikus Muhammadiyah yakni Suli Da'im, S.Pd, MM., Supeno, S.Pd, MM., Dan DR. Gunadi Ash Cidiq, M.Pd.

Pada sesi pertama, yakni sesi panel yg dimoderatori Imam Syamsuddin dan sebagai narasumber Ir. Tamhid Masyhudi dan M. Mirdasy, S.IP. Para narasumber tersebut diberikan kesempatan untuk menyampaikan materi pada peserta ideopolitor.


Pada kesempatan yg diberikan, Ir. Tamhid Masyhudi menyampaikan "selama ini kita pandai di level atas, tapi di level bawah kita itu menjadi anak yatim". Oleh karena itu, PP Muhammadiyah melakukan penguatan ideopolitor bagi warga Muhammadiyah.

Beliau juga mengingat kembali ketika KH. Ahmad Dahlan mengkhawatirkan kalau Muhammadiyah itu menjadi partai politik. Dalam berpolitik kita tetap bersama-sama menjaga apa yang sudah diajarkan oleh tokoh-tokoh Muhammadiyah.

Dakwah di parlemen itu kader Muhammadiyah harus membentuk masyarakat rahmatan Lil 'alaamiin. Itu merupakan tujuan dari persyarikatan Muhammadiyah yakni untuk membentuk masyarakat Islam yg sebenar-benarnya" pungkas wakil ketua PWM Jatim saat menyampaikan materi.


Pada kesempatan berikutnya M.Mirdasy memberikan tambahan, bahwa Seluruh pendahulu-pendahulu kita politik hanya menjadi salah satu pilihan dakwah. Buta yg sangat menyesatkan itu adalah buta politik.

Lanjutnya, Kebijakan itu bisa ditempuh oleh kader persyarikatan di parlemen untuk Muhammadiyah. Salah satu langkah yang ditempuh adalah sedekah suara untuk kader persyarikatan dan sedekahkan harta untuk memenangkan kader demi dakwah parlemen Muhammadiyah.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp
Tags :

0 comments:

Posting Komentar