اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah,
Sudah sepantasnya kita memanjatkan syukur kehadirat Allah SwT atas berbagai limpahan nikmat-Nya, sehingga kita masih bisa menunaikan ibadah Jum'at hari ini.
Juga shalawat beserta salam mari kita haturkan kepada uswah hasanah kita Nabi Muhammad saw. Semoga kita bisa meneladani kemulian akhlaknya.
Tak lupa, lewat mimbar Jumat ini, khatib mengajak kepada diri pribadi dan para jamaah untuk senantisa menjaga iman dan taqwa, sebab keduanya sering kali naik turun.
Wahai yang membolak-balikan hati, tetapkanlah hatiku di atas agama-Mu (HR. Tirmidzi).
Lalu mengapa kita perlu menjaga iman dan taqwa? Sebab Allah SwT berfirman :
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah, Aku berwasiat kepada diri saya dan kepada jamaah sekalian agar selalu bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa. Karena hanya dengan taqwa, hidup kita akan selamat di dunia dan akhirat.
Fenomena ketidakjujuran di Indonesia semakin tampak dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari praktik korupsi, manipulasi data, pelanggaran etika dalam dunia pendidikan dan pekerjaan, hingga perilaku tidak jujur di masyarakat sehari-hari. Kondisi ini menunjukkan melemahnya nilai amanah dan integritas, yang seharusnya menjadi fondasi bagi kehidupan berbangsa. Karena itu, penting bagi umat Islam untuk kembali memperkuat nilai kejujuran sebagaimana diperintahkan oleh Al‑Qur’an dan dicontohkan oleh Rasulullah ﷺ.
Jamaah Jum'at yang dirahmati Allah, Pada kesempatan khutbah kali ini, kita akan menyampaikan satu akhlak agung yang menjadi tiang agama, kunci semua kebaikan, dan pembeda antara orang beriman dan orang munafik. Akhlak itu adalah kejujuran — dalam bahasa Arab disebut الصِّدْق.Kejujuran adalah akhlak utama yang menjadi landasan amal saleh. Berikut beberapa dalil yang bisa dibacakan dalam khutbah.
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan jadilah bersama orang-orang yang jujur." (At-Taubah: 119)
Tafsir: Ayat ini memerintahkan orang beriman untuk bertakwa dan selalu bersama orang-orang yang jujur. Menurut tafsir Ibn Katsir, perintah ini menunjukkan keutamaan kejujuran yang menjadi dasar seluruh akhlak mulia. Al-Qurthubi menjelaskan bahwa maksud “bersama orang jujur” adalah meneladani sifat jujur dalam ucapan, perbuatan, dan niat.
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar..." (Al-Ahzab: 70–71)
Tafsir: Menurut Ibn Katsir, “qawlan sadīdan” berarti ucapan yang benar, jujur, lurus, dan tidak mengandung dusta. Kejujuran ucapan membawa kepada perbaikan amal dan ampunan Allah. Tafsir Ath-Thabari menyebut bahwa ucapan yang lurus adalah ucapan yang tidak menyelisihi kebenaran dan tidak menimbulkan kerusakan sosial.
Artinya: Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan
(Surat Al-Ma’idah Ayat 8)Tafsir: Ayat ini menegaskan agar kaum beriman menjadi penegak keadilan dan saksi yang jujur. Menurut tafsir Al-Qurthubi, kebencian terhadap suatu kaum tidak boleh membuat seseorang meninggalkan kejujuran dan keadilan. Ibn Katsir menambahkan bahwa kejujuran adalah bagian dari ketakwaan dan pondasi tegaknya masyarakat.
Hadits Rasulullah ﷺ: "Sesungguhnya kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaikan membawa ke surga."
Penjelasan Ulama: Menurut Imam An-Nawawi, hadits ini menunjukkan bahwa kejujuran adalah penyebab utama terbukanya semua pintu kebaikan. Ibn Hajar menjelaskan bahwa orang yang terbiasa jujur akan dicatat sebagai shiddīq—derajat tinggi yang diberikan kepada hamba yang menjaga kejujuran lahir dan batin.
Sementara itu, Ibnu Rajab Al-Hanbali menyebut bahwa kejujuran yang sempurna adalah kesesuaian antara batin dan lahir, sehingga seorang mukmin tidak menampakkan sesuatu yang berbeda dari isi hatinya. Ulama kontemporer seperti Syaikh As-Sa’di menambahkan bahwa kejujuran mengantarkan kepada ketenangan jiwa dan keberkahan amal, serta menjadi sebab turunnya pertolongan Allah.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, mari kita memperkuat komitmen untuk menjadi hamba yang jujur. Kejujuran bukan hanya akhlak, tapi juga ibadah dan ketundukan kepada Allah. Marilah kita tanamkan kejujuran mulai dari rumah, kepada anak-anak, pasangan, orang tua, murid, pelanggan, dan seluruh manusia. Karena Rasulullah ﷺ
bersabda:“Hendaklah kalian selalu jujur.”
وَ تَقَبَّلَ مِنّي وَ مِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ.
يَآأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jamaah Jum’at Rahimakumullah,
...... Marilah kita akhiri pertemuan yang mulia ini dengan berdoa, semoga Allah SwT berkenan memberikan kita kemampuan untuk melaksanakan anjuranNya sehingga kita meraih kesuksesan dan kebahagaiaan dunia akhirat. Aamiin
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِّلَّذِيْنَ ءَامَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. اَللَّهُمَّ افْتَحْ بَيْنَنَا وَبَيْنَ قَوْمِنَا بِالْحَقِّ وَأَنْتَ خَيْرُ الْفَاتِحِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْن وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

0 comments:
Posting Komentar