Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof. Abdul Mu'ti, baru-baru ini mengungkapkan rencana pemerintah untuk mengganti Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum Deep Learning, yang berfokus pada pembelajaran lebih mendalam dan bermakna. Dalam keterangannya, Abdul Mu'ti menjelaskan bahwa perubahan ini bertujuan menyiapkan siswa menghadapi tantangan global dengan bekal berpikir kritis, kreatif, dan mampu menyelesaikan masalah nyata.
Prof. Mukti Ali juga menjelaskan bahwa Kurikulum Deep Learning akan didesain berdasarkan prinsip mindful, meaningful, dan joyful:
Mindful: Kurikulum ini akan memprioritaskan proses belajar yang mengajak siswa lebih fokus dan sadar pada materi yang dipelajari. Dengan pendekatan ini, siswa diharapkan lebih memahami konteks dan esensi setiap topik, mengembangkan kesadaran untuk berpikir dan mengeksplorasi ilmu secara mendalam.
Meaningful: Prof. Abdul Mu'ti menjelaskan bahwa pembelajaran dirancang agar relevan dengan kehidupan nyata siswa. Setiap materi disusun agar siswa dapat melihat penerapan praktisnya di dunia nyata, menciptakan pembelajaran yang bermakna dan dapat digunakan untuk mengatasi berbagai tantangan di luar kelas.
Joyful: Kurikulum ini menekankan pengalaman belajar yang menyenangkan. Dengan aktivitas interaktif dan proyek berbasis minat, siswa akan lebih menikmati proses belajar, sehingga meningkatkan antusiasme dan motivasi dalam mengembangkan potensi diri mereka.
Dengan ketiga prinsip ini, Abdul Mu'ti berharap bahwa Kurikulum Deep Learning akan menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga bijaksana, terampil, dan bersemangat dalam belajar.
0 comments:
Posting Komentar