Islam Sebagai Rahmat, Oleh Kyai Ramadhan dalam Kajian Ahad Pagi PCM Ngawi



Awal tahun 2024 Kajian Ahad Pagi PCM Ngawi menghadirkan Kyai Ramadhan Korbid Majelis Tabligh PDM Ngawi. "Santri-santri Muhammadiyah harus tahu bahasa jawa", pesan pembuka Kyai Ramadhan dalam kajian tersebut.

Mengawali kajian tersebut Kyai Ramadhan menyampaikan "Tujuan kita hidup ini hanya untuk mendapatkan Ridha Allah SWT. Ketika hati kita keras maka berdoalah dengan menyebut ya Latif ya Latif.... Ya Allah haluskan hati yg keras ini. Saat kita kilaf, maka berdoalah dengan menyebut ya Ghofar ya Ghofar... Ya Allah Ampunilah dosa-dosa hamba".

Saat ini kita berada di Bulan Rajab, banyak amalan sunnah Rasulullah yg dilakukan. namun, masih ada 1 kewajiban yang sering dilupakan yaitu, membayar hutang. Beliau menghimbau, mari kita penuhi dulu hutang yang masih menjadi tanggungan.

Kyai Ramadhon mengingatkan, Seharusnya ngajinya tentang "kutiba" itu yang pas ya di bulan Rajab, sehingga pembekalan ini bisa matang di lakukan di bulan Ramadhan. Maka dari itu kita perbanyak amal-amalan sunnah. Terkait peristiwa penting di bulan Rajab ini, Beliau menekankan pentingnya sholat, oleh karena itu marilah kita pelajari tata cara sholat dengan seksama.

Dalam kajian tersebut Kyai Ramadhan menyampaikan materi Islam sebagai rahmat dengan mengambil dalil QS. Al Imran 103 -104.

Yang pertama Berpegang teguh pada Tali Allah atau Agama Allah SWT. Yakni dengan Takwa kepada Allah SWT Agar terhindar dari kehancuran untuk menyelematkan persatuan Umat manusia. Takwa dijadikan sebagai moralitas kepribadian dan Kendalikan diri kita.

Kemudian yang kedua beliau menyampaikan Jangan bercerai berai. Beliau berpesan "Janganlah bercerai berai gara-gara beda pilihan dalam pemilihan presiden".

Kita diingatkan oleh Allah dalam Al-Qur'an, pada jaman jahiliah tentang permusuhan, dimana yang halal jadi haram dan sebaliknya. "Wong tukaran itu gepuki awake Dewe" kata Kyai Ramadhan. Maka datanglah Islam untuk mempersatukan, menyelamatkan umat manusia.

Dan yang ketiga, Hindari Kultur kebodohan. Beliau menghimbau" Harus sregep ngaji, untuk mengikis kultur kebodohan. Warga persyarikatan Muhammadiyah segera sadar dari kultur kebodohan". Imbuhnya

Untuk itu kita harus memperbaiki kehidupan dengan melakukan gerakan dakwah. Gerakan yang mampu menghadirkan ketakwaan, paseduluran dan pengetahuan.



Kajian Ahad Pagi PCM Ngawi tersebut di hadiri pengurus PCM, PCA, Pengurus KBIHU Surya Mabrur, AUM yg berada di wilayah Kecamatan Ngawi dan Santri Ulil Albab, Asrama SMA Muhi serta Panti Muhammadiyah Ngawi

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp
Tags :

0 comments:

Posting Komentar