PCM Ngawi lakukan Revitalisasi Ideopolitor


Menghadapi tahun politik PCM Ngawi adakan ideopolitor sebagai bentuk follow up kegiatan dari PDM Ngawi. Kegiatan dilakukan pada hari Selasa, 12 Desember 2013. Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh ketua PCM Ngawi Widodo, S.Pd. Ideopolitor ini diikuti seluruh unsur pimpinan, Guru dan Karyawan Amal Usaha Muhammadiyah Kecamatan Ngawi.

Revitalisasi ini menghadirkan narasumber Drs. Anis Yuliarso PDM Ngawi, Dr. A. Basuki Babussalam, S.H, M.H Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur dan Supeno, S.Pd, MM Ketua komisi 1 DPRD Kabupaten Ngawi. Selaku moderator panel yakni Syaifuddin dari MPK PDM Ngawi.

Dalam sesi panel Anis Yuliarso menyampaikan pengantar panel tentang ideologi organisasi, sedangkan Supeno (Ketua Komisi 1 DPRD Ngawi) mengatakan bahwa Muhammadiyah itu adalah sebuah organisasi yang tidak berafiliasi pada partai politik. Namun menjadi penting keberadaan partai politik di mata Muhammadiyah sebagai media jihad politik. Beliau mengingatkan kembali bahwa di level bawah itu Muhammadiyah menjadi anak yatim di negara Indonesia.

Politisi jangan dibully, jangan mempunyai persepsi yg negatif. Kalau memang ada yang salah mari kita benahi bersama. Kita mensinergikan, kita kolaborasi wilayah legislatif dengan wilayah struktur untuk membangun negeri ini. Muhammadiyah akan selalu hadir dalam dunia politik, karena Muhammadiyah tidak alergi politik.

Dikesempatan berikutnya, Dr. A. Basuki Babussalam, S.H, M.H menyampaikan bahwa belajar politik Pertama kali di Ngawi. Sejak tahun 2004 sudah menghirup aroma SD Muhammadiyah 1 Ngawi. Sudah 4 periode hampir 20 tahun pak Bas (sapaannya), bergelut di dunia politik, beliau sempat berfikir ingin pensiun. Namun, adanya desakan dari berbagai warga persyarikatan, beliau diminta untuk menemani Muhammadiyah jihad di dunia politik.

Ketika beliau mengungkapkan betapa besarnya amanah yg diemban oleh amal usaha PDM Pacitan dan PDM lainnya, rasanya dzolim kalau kita tidak bisa mengikuti panggilan jihad konstitusi tersebut. Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur tersebut juga menekankan terkait dengan adanya pasal yang hampir merugikan Muhammadiyah dan organisasi lainnya, dengan adanya kader persyarikatan bisa mempertahankan aset tersebut. Dengan kejadian tersebut sebagai kader Muhammadiyah kita disadarkan pentingnya jihad konstitusi.

Lumbung beras terbaik, di Indonesia adalah kabupaten Ngawi. Kemudian beliau menekankan dengan besarnya potensi alam di Ngawi ini belum memberikan pengaruh besar terhadap kesejahteraan masyarakat kabupaten Ngawi. Dibutuhkan Pemimpin yang Amanah paham terhadap potensi daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Adanya revitalisasi Ideologi, Politik dan Organisasi diharapkan warga persyarikatan Muhammadiyah tidak alergi terhadap politik. PCM Ngawi menekan agar semua warga persyarikatan mampu menjadi warga yang baik dan sadar politik.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp
Tags :

0 comments:

Posting Komentar