Meraih Kemenangan Di Waktu Subuh




Meraih Kemenangan Di Waktu Subuh

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ

Ma’asyiral muslimin rakhimakumullah,
Sudah sepantasnya kita memanjatkan syukur kehadirat Allah SwT atas berbagai limpahan nikmat-Nya, sehingga kita masih bisa menunaikan ibadah Jum'at hari ini.

Juga shalawat beserta salam mari kita haturkan kepada uswah hasanah kita Nabi Muhammad saw. Semoga kita bisa meneladani kemulian akhlaknya.

Ada apa dengan waktu fajar (Subuh)? Sebegitu hebatnya waktu subuh, sampai sampai Allah Ta'ala bersumpah dengan waktu subuh (fajar), bahkan sampai sampai Nabi Sholallaahu 'Alaihi Wa Sallam 14 abad yang lalu berdoa kepada Allah Ta'ala agar menurunkan keberkahan kepada umatnya diwaktu Subuh.

I. Landasan Hukum

1.1. Sebagaimana firman Allah Ta'ala :
وَالْفَجْرِ (1) وَلَيَالٍ عَشْرٍ (2) وَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ (3)

Artinya : (1 ).Demi fajar . (2).Demi malam yang sepuluh. (3).Demi yang genap dan yang ganjil ( Qs. Al Fajar (89) : 1-3 )

Didalam tafsir ibnu katsir, dikatakan bahwa : Al-Fajr merupakan suatu hal yang telah dimaklumi yaitu Waktu Subuh, dan itu menurut pendapat Ali, Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujadid, dan As-Saddi. Sedangkan didalam kitab tafsir Tanwirul Miqbasy Min Tafsir Ibni Abbas/Hal.388, bahwa yang dimaksud Alfajar pada ayat tersebut adalah Allah Ta'ala bersumpah tentang waktu subuh.

1.2. Firman Allah Ta'ala :
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَىٰ غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآنَ الْفَجْرِ ۖ إِنَّ قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودً

Artinya : Laksanakanlah sholat sejak matahari tergelincir , dan ( laksanakan pula ) Sholat Subuh, sungguh Sholat Subuh itu disaksikan ( oleh malaikat ) ( Qs. Al Isra' ( 17 ) : 78 )

1.3. Firman Allah Ta'ala :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلا

Artinya; Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah kepada Allah, zikir yang banyak ,dan sucikanlah dia pagi dan petang.

Dalam Menafsirkan surah al-Ahzab ayat 41-42, ada ulama yang mengartikan zikir dengan shalat. Arti shalat itu memahami kata bukrah sebagai shalat subuh , dan ashil sebagai shalat ashar

1.3. Sabda Nabi Sholallaahu 'Alaihi Wa Sallam :
اللَّهُمَّ بَارِكْ لأُمَّتِى فِى بُكُورِهَا

Artinya : “Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya.” ( HR. Abu Daud no.2606, hadits ini dishohihkan oleh Syaikh Al Albani )

2. Mabhats ( Pembahasan )

Ada apa dengan waktu fajar (Subuh)? Sebegitu hebatnya waktu subuh, sampai sampai Allah Ta'ala bersumpah dengan waktu subuh (fajar), bahkan sampai sampai Nabi Sholallaahu 'Alaihi Wa Sallam 14 abad yang lalu berdoa kepada Allah Ta'ala agar menurunkan keberkahan kepada umatnya diwaktu Subuh.

Sebagai bukti sejarah bahwa Allah Ta'ala memenangkan umat islam yg mukmin pada waktu subuh, hal itu terjadi pada kisah Nabi Luth 'Alaihi Sholatu Was Salam yang Allah Ta'ala selamatkan dari kejaran dan upaya pembunuhan dari kaum LBGT (Red. Lesbian Biseksual Gay & Transgender) yang mereka hendak membunuh Nabi Luth dan pengikutnya yang kemudian Allah Ta'ala selamatkan Nabi Luth, beserta keluarga dan pengikutnya yaitu di waktu subuh, dan kisah tersebut di abadikan oleh Ta'ala di dalam Alquran surat Hud ayat 81, Allah Ta'ala berfirman :
قَالُوا۟ يَٰلُوطُ إِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَن يَصِلُوٓا۟ إِلَيْكَ ۖ فَأَسْرِ بِأَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ ٱلَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنكُمْ أَحَدٌ إِلَّا ٱمْرَأَتَكَ ۖ إِنَّهُۥ مُصِيبُهَا مَآ أَصَابَهُمْ ۚ إِنَّ مَوْعِدَهُمُ ٱلصُّبْحُ ۚ أَلَيْسَ ٱلصُّبْحُ بِقَرِيبٍ

Artinya : Para utusan (malaikat) berkata: "Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorangpun di antara kamu yang tertinggal, kecuali isterimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh; bukankah Subuh itu sudah dekat?

Demikian juga Allah Ta'ala memenangkan Nabi Sholallaahu 'Alaihi Wa Sallam pada kisah perang haibar ( red. Pada Bulan Muharam tahun ke 6 Hijriyah ), yang mana Nabi Sholallaahu 'Alaihi Wa Sallam dan para sahabatnya menghadapi 10.000 pasukan yahudi dan orang orang munafik dan Allah Ta'ala memenangkan Nabi sholallaahu 'Alaihi Wa Sallam dan para sahabatnya dalam peperangan haibar itu juga terjadi di waktu subuh.

Dalam sebuah hadits uang diriwayatkan oleh Imam Al Bukhari, Apabila Rasulullah SAW hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga waktu tiba shalat Subuh. Jika beliau tidak memerangi di pagi hari, beliau tunggu hingga matahari tergelincir dari tengah-tengah.'

Dalam hadis lain yang diriwayatkan juga oleh Imam Bukhari, An-Nu'man bin Maqrin ra berkata, Aku ikut serta dalam perang bersama Rasulullah SAW. Biasanya, kalau beliau tidak memulai perang di pagi hari, beliau menunggu sampai jiwa-jiwa siap dan menunggu waktu shalat tiba.

Demikian juga sejarah mencatat betapa negara Turki menjadi negara high income country ( Red. Negara yg memiliki pendapatan perkapita yang tinggi ) pendapatan perkapita penduduknya diatas US$ 12.235 ( world Bank 2016 ) yang mana peringkat ekonomi Turki melompat tinggi sekali dari 111 negara menjadi peringkat 16 dunia dan turki dinobatkan sebagai negara kuat dan kaya, mengapa negara turki menjadi negara kuat dan kaya? Hal ini dikarenakan Turki mencanangkan 3 program nasional, yaitu :
  1. Melaksanakan Gerakan Sholat Subuh Berjama'ah
  2. Gerakan Infaq
  3. Gerakan Ekonomi Umat ( Website : Muslim Obsession )
Sehingga di Turki sholat subuh menjadi sangat ramai, masjid masjid penuh jama'ah sebagaimana sholat jumat, tentu saja hasil program gerakan sholat subuh berjamaah di Turki berbuah keberkahan dengan teratasinya berbagai kesulitan.



Disadur dari kajian Ust. Ridwan Ma'ruf (Ketua Majelis Tabligh PDM Sidoarjo) - Edisi Ramadhan 1443




Jika berkenan, silahkan beri ulasan di kolom komentar. Terima Kasih.
Jika Sobat ingin membagikannya ke teman-teman, Silahkan KLIK TOMBOL BERBAGI DI BAWAH INI!

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp
Tags :

0 comments:

Posting Komentar