Sistem Reproduksi Manusia

Pada bagian ini kita akan mempelajari tentang proses yang terjadi dalam sistem reproduksi manusia.

1. Sistem Reproduksi Laki-Laki

Sel kelamin atau gamet jantan adalah sperma. Sperma adalah sel kelamin berukuran mikroskopis seperti kecebong yang terbentuk di dua testis. Di dalam testis terdapat saluran tubulus seminiferus. Jutaan sperma terbentuk di tabung ini setiap hari setelah pubertas dan akan terus diproduksi sepanjang laki-laki hidup (jumlah sperma yang diproduksi, bagaimanapun, akan berkurang seiring bertambahnya usia). Sperma akan bergerak dengan menggunakan ekornya ke saluran melingkar di bagian atas setiap testis. Di sinilah, di epididimis, sperma mengalami pematangan dan disimpan beberapa minggu.

Pada saat terangsang, sperma akan dkeluarkan dari epididimis ke penis melalui saluran sperma (vas deferens) dan uretra. Sepanjang saluran, sperma melewati kelenjar prostat, vesikula seminalis, dan kelenjar Cowper yang semuanya menambahkan cairan ke dalam sperma. Campuran cairan semen dan sperma inilah yang disebut air mani. Meskipun air mani maupun air seni melewati uretra, keduanya tidak mungkin lewat pada waktu yang bersamaan. Untuk lebih jelasnya perhatikan Gambar di bawah ini.



Testis juga menghasilkan hormon seks yaitu testosteron. Hormon testosteron mempengaruhi karakteristik seksual pada pria seperti tubuh menjadi lebih berotot, suara menjadi lebih berat saat pubertas, pertumbuhan rambut di tubuh dan wajah, serta kecenderungan menjadi botak.

2. Sistem Reproduksi Wanita

Sel kelamin atau gamet betina adalah sel telur atau ovum. Meskipun ukurannya mikroskopis, ukuran sel telur manusia jauh lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran satu sperma. Tidak seperti sel sperma, sel telur tidak memiliki cara untuk bergerak sendiri.

Telur dilepaskan setelah pubertas oleh dua ovarium. Ovarium sebenarnya tidak menghasilkan telur. Sebaliknya ovarium adalah ‘gudang’ telur yang belum matang yang telah ada sejak lahir. Setiap 28 hari atau lebih telur akan matang di ovarium dan akan dilepaskan sebagai bagian dari siklus menstruasi. Proses lepasnya telur dari ovarium disebut dengan ovulasi . Seorang wanita lahir dengan masing-masing sekitar 500.000 telur dan ratusan telur akan matang dan dilepaskan antara masa pubertas dan menopause. Saat menopause tidak ada lagi telur yang dilepaskan. Ini biasanya terjadi antara usia 40 dan 50 tahun.

Telur yang dilepaskan akan masuk ke tuba fallopi (oviduk) dan digerakkan oleh silia yang terdapat di dalam saluran ini. Sperma akan membuahi telur di saluran ini. Jika sudah dibuahi maka zigot akan berkembang menjadi embrio dan menempel (implantasi) di uterus. Janin akan terus berkembang sampai dengan siap dilahirkan dan keluar melalui serviks dan vagina. Untuk lebih jelasnya tentang alat reproduksi wanita, perhatikan Gambar berikut.



Ovarium juga menghasilkan hormon seks wanita yaitu estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini bertanggung jawab atas karakteristik seksual sekunder perempuan seperti perkembangan payudara, siklus menstruasi, dan kondisi jumlah otot dan rambut tubuh wanita yang lebih sedikit dibanding laki-laki.

3. Siklus Menstruasi

Wanita yang mengalami pubertas sangat mudah dikenali karena mengalami menstruasi. Menstruasi adalah keluar darah dari alat kelamin wanita pada waktu tertentu. Lalu, mengapa bisa terjadi menstruasi? Perhatikan berikut.


Pada awal setiap siklus menstruasi (hari ke-1 menstruasi), telur yang belum matang mulai berkembang. Telur ada di dalam kantung kecil sel yang disebut folikel. Keduanya terus mengalami pembesaran sampai kira-kira di hari ke-14, telur menjadi dewasa. Telur kemudian keluar (ovulasi) dari folikel. Cangkang folikel akan berubah menjadi korpus luteum yang akan menghasilkan progesteron. Dari sini, telur bergerak ke dalam tuba fallopi atau saluran telur, digerakkan oleh silia dan kontraksi otot.

Saat telur berada di tuba fallopi, telur siap dibuahi. Telur tetap di sini selama sekitar beberapa hari, setelah itu bergerak ke rahim, terlepas dari apakah sudah dibuahi atau tidak. Sejak awal setiap siklus menstruasi, lapisan rahim mempersiapkan dirinya untuk menerima sel telur yang telah dibuahi dengan menjadi lebih tebal dan banyak mengandung pembuluh darah.

Jika sel telur tidak dibuahi maka korpus luteum berubah menjadi korpus albikans. Akibatnya, produksi progesteron menurun. Turunnya kadar progesterone menyebabkan rahim akan meluruh. Meluruhnya rahim dikenal sebagai menstruasi.

4. Kehamilan

Telur yang dibuahi oleh sperma di tuba fallopi maka akan menjadi zigot. Proses pembuahan ini disebut dengan fertilisasi. Setelah pembuahan, zigot memulai perjalanan selama lima hari ke rahim. Sepanjang jalan, terjadi pembelahan beberapa kali, membentuk sel baru dan membesar hingga membentuk bola sel (tersusun atas 32 sel) berisi cairan yang dikenal sebagai blastokista. Hingga tahap ini, semua nutrisi yang dibutuhkan berasal dari sel telur.

Kemudian, blastokista mengubur dirinya sendiri di dalam lapisan rahim menyerap nutrisi darinya. Proses ini disebut implantasi. Blastokista menghasilkan hormon yang menjaga selaput rahim menebal dan mencegah menstruasi. Wanita tidak akan mengalami menstruasi lagi sampai setelah melahirkan. Sekarang wanita tersebut dikatakan hamil.

Bagaimana seorang wanita mengetahui dirinya hamil? Haid yang terlewat dapat berarti kehamilan, tapi satu-satunya tanda pasti adalah adanya hormon khusus diproduksi oleh blastokista, yaitu HCG. Hormon ini hadir di darah dan urine wanita hamil. Hormon ini dapat dideteksi oleh alat tes kehamilan yang dijual bebas.

Blastokista berkembang biak, sel-selnya mulai bergerak dan berbeda. Artinya sel-sel dapat menjadi berbeda satu sama lain. Setelah sekitar delapan minggu, organ seperti jantung mulai terbentuk dan berdetak. Perkembangan bayi dalam delapan minggu ini dikenal sebagai embrio. Embrio sangat rentan, terutama untuk alkohol, nikotin, atau obat-obatan yang mungkin diminum ibu hamil. Ini salah satu alasan mengapa banyak kehamilan yang mengalami keguguran (terhenti secara alami) dalam delapan minggu pertama.

Setelah delapan minggu, embrio menjadi janin. Janin dilindungi oleh genangan cairan ketuban, dikelilingi oleh selaput ketuban. Oksigen dan nutrisi berasal dari plasenta melalui jalur kehidupan yang disebut tali pusar seperti pada gambar berikut.

5. Kontrasepsi dan Kesehatan Reproduksi

Kontrasepsi mencegah kehamilan yang tidak diinginkan. Pria dapat menggunakan kondom yang juga melindungi laki-laki dan perempuan dari infeksi penyakit menular seksual. Metode permanen kontrasepsi pada pria adalah vasektomi, operasi sederhana berupa pemotongan/pengikatan saluran sperma (vas deferens) seorang pria secara permanen sehingga sperma tidak dapat keluar lagi dari testis. Saat ejakulasi, cairan semen akan tetap keluar dari penis namun tidak mengandung sperma.

Semua bentuk kontrasepsi lainnya digunakan oleh wanita. Kontrasepsi permanen pada wanita adalah dengan cara tubektomi, yaitu operasi pada tuba fallopi untuk dipotong atau diikat. Bentuk lainnya adalah menggunakan diafragma, semacam kondom pada wanita. Metode lainnya adalah dengan terapi hormon estrogen dan progesterone dalam bentuk suntikan, pil, dan susuk. Namun kebanyakan wanita juga menggunakan IUD (intra uterine device), yaitu memasukkan semacam alat yang dapat mencegah terjadinya implantasi.

Berbagai penyakit dan infeksi dapat dengan mudah ditularkan dari orang ke orang melalui kontak seksual. Proses ini dikenal sebagai infeksi menular seksual (IMS) tapi kadang-kadang disebut sebagai penyakit menular seksual (PMS) atau penyakit kelamin. Contohnya virus HIV dan AIDS (gejala dan infeksi yang disebabkan oleh HIV) adalah yang paling ditakuti dan mengancam nyawa.

Ada banyak jenis IMS yang dapat menyebabkan penyakit serius seperti sifilis, gonorrhea, dan herpes. Kebanyakan memang dapat diobati, tapi semua bisa meninggalkan kerusakan permanen, terutama jika pengobatan dimulai terlambat. Obat terbaik adalah pencegahan. Satu-satunya cara agar benar-benar aman adalah dengan menghindari semua kontak seksual yang tidak sehat (di luar pernikahan). Tetap setia pada pasangan. Penggunaan kondom bisa sangat mengurangi kemungkinan terjadinya terinfeksi beberapa infeksi namun tidak menjamin aman.

Untuk menjaga kesehatan reproduksi tentu saja pola hidup berpengaruh terutama asupan nutrisi. Makanan bagi wanita hamil akan berbeda dengan wanita tidak hamil. Jika hamil, segera konsultasikan dengan dokter kandungan, karena perbedaan kondisi wanita hamil yang membutuhkan nutrisi berbeda. Karena kondisi setiap wanita hamil berbeda sehingga nutrisi yang disarankan juga akan berbeda.

Beberapa pasangan ingin punya anak tapi tidak bisa karena salah satu atau keduanya tidak subur. Infertilitas bisa disebabkan oleh infeksi atau radiasi, atau oleh sebab lain yang tidak diketahui. Beberapa orang menerima situasi ini atau memilih untuk mengadopsi anak. Beberapa pasangan menggunakan teknologi untuk membantu mereka memiliki anak sendiri. Fertilisasi in-vitro, atau IVF, adalah salah satu cara untuk mengatasi infertilitas. Pada IVF, telur dibuahi dalam wadah di dalam laboratorium dan bukan di dalam tubuh wanita. Oleh karena itu, bayi IVF terkadang disebut bayi tabung.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp

0 comments:

Posting Komentar