Sistem Koordinasi Manusia

Perhatikan rekan satu kelas kalian! Apakah ada yang menggunakan kacamata? Mengapa mereka menggunakan kacamata? Apa yang akan terjadi jika kacamata mereka dilepas? Gali informasi lebih dalam tentang jenis kacamata, kapan mulai menggunakan kacamata, dan apa penyebab mereka menggunakannya. Ya, kacamata merupakan salah satu alat bantu penglihatan. Manusia menggunakan kacamata karena terdapat kelainan dalam indera penglihatannya. Masih banyak teknologi yang dapat membantu kerja alat indera manusia yang akan kita bahas dalam materi selanjutnya. Selamat belajar.

1. Sistem Saraf Manusia

Sistem saraf bertanggung jawab untuk mengontrol dan mengkoordinasi semua bagian pada tubuh kita. Sistem saraf berfungsi untuk menerima, mengolah, dan merespons rangsang baik dari dalam maupun luar tubuh kita. Sistem saraf tersusun atas jutaan sel saraf (neuron). Struktur neuron tersusun atas dendrit, badan sel, akson, selubung mielin, nodus Ranvier, sel Schwann, dan sinapsis seperti pada Gambar berikut.

Setiap struktur pada neuron memiliki fungsi yang berbeda-beda. Dendrit berfungsi untuk menerima impuls (sinyal) dari sel lain dan dikirimkan ke badan sel. Akson berfungsi meneruskan impuls dari badan sel ke sel lainya. Sel Schwann berfungsi membentuk selubung mielin. Selubung mielin berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls dan melindungi akson. Bagian akson yang tidak dilindungi selubung mielin disebut dengan nodus Ranvier. Nodus Ranvier berfungsi sebagai tempat masuknya ion. Ujung akson disebut dengan sinapsis. Sinapsis berfungsi untuk menghubungkan antara sel saraf dengan sel lainnya.

Berdasarkan fungsinya, neuron dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu neuron sensoris, neuron motoris, dan neuron konektor dengan bentuk seperti pada Gambar berikut.

  1. Neuron sensoris
    berfungsi menghantarkan impuls dari organ sensor ke pusat saraf.
  2. Neuron motoris
    berfungsi menghantarkan impuls dari pusat saraf ke organ motor (efektor) seperti otot atau kelenjar.
  3. Neuron konektor
    menghubungkan satu neuron dengan neuron lainnya.
Sistem saraf pusat manusia meliputi otak dan medula spinalis. Baik otak dan medula spinalis dilindungi oleh lapisan pelindung yang disebut meninges. Selaput meninges tersusun atas tiga lapisan dari luar ke dalam yaitu durameter, araknoid, dan piameter.

Gerakan sadar yang dilakukan tubuh kita merupakan tanggung jawab otak. Sedangkan gerak refleks dikendalikan oleh medula spinalis. Struktur otak pada manusia sangat kompleks. Beberapa di antaranya adalah otak besar (cerebrum), otak kecil (cerebellum), kelenjar pineal, pituitari, dan medula oblongata seperti yang diperlihatkan Gambar berikut.


Otak besar berfungsi sebagai pusat gerakan sadar dan mengolah berbagai impuls dari berbagai macam indera. Otak kecil berfungsi sebagai pusat keseimbangan gerakan, kontrol gerakan mata, serta koordinasi gerakan sadar yeng terkait keterampilan, misalnya mengetik dan memainkan piano. Kelenjar pituitari berfungsi sebagai kelenjar yang menghasilkan berbagai macam hormon. Kelenjar pineal berperan dalam pengaturan jam biologis misalnya waktu bangun tidur dan kebiasaan lainnya.

2. Alat Indera Manusia

Manusia memiliki lima alat indera, yaitu indera penglihat (mata), indera pembau (hidung), indera pengecap (lidah), indera pendengar (telinga), dan indera peraba (kulit).

  1. Mata

    Struktur mata memungkinkan untuk membatasi atau memaksimalkan jumlah cahaya yang masuk, memfokuskan cahaya, dan membentuk gambar kemudian mengirimkan gambar ke otak. Struktur bolamata tersusun atas tiga lapisan yaitu sklera, koroid, dan retina seperti pada Gambar berikut.



    Sklera merupakan lapisan terluar dari bola mata dan merupakan tempat perlekatan otot ekstrinsik. Bagian sklera yang tembus pandang disebut kornea yang berfungsi untuk mentransmisi cahaya dan perlindungan mata. Koroid banyak mengandung pembuluh darah untuk memberikan nutrisi pada mata. Retina sebagai lapisan terdalam bola mata untuk menangkap bayangan benda. Di lapisan retina terdapat sel batang dan sel kerucut. Sel batang mengandung pigmen rodopsin, tidak sensitif terhadap warna dan bekerja saat intensitas cahaya rendah. Sel kerucut mengandung pigmen iodopsin, sensitif terhadap warna dan bekerja saat intensitas cahaya tinggi.

    Bagian mata lainnya ada pupil dan iris. Iris memberikan warna khas pada mata setiap orang. Iris dan pupil berfungsi mengatur kadar intensitas cahaya yang masuk. Lensa mata berfungsi untuk memfokuskan cahaya agar bayangan jatuh tepat di retina. Selain itu terdapat cairan aqueous humor dan vitreous humor. Aqueous humor mengandung nutrisi untuk lensa dan kornea sedangkan vitreous humor berfungsi mempertahankan posisi bentuk bola mata.

  2. Telinga

    Telinga bekerja dengan mendeteksi gelombang suara. Telinga dapat merasakan posisi kepala kalian dan membantu kalian dalam menjaga keseimbangan. Telinga berjumlah dua buah tetapi dapat bekerja dalam satu indera. Mengapa telinga berjumlah dua? Dua telinga membantu kalian menentukan arah suara. Jika sebuah suara mencapai kedua telinga, secara bersamaan otak kalian akan menempatkan sumber terdengar tepat di depan, di belakang, atau di atas kalian. Jika suara mencapai telinga kiri sebelum telinga kanan maka otak menempatkan sumber suara di sebelah kiri kalian.

    Telinga tersusun atas bagian luar, tengah, dan dalam. Bagian luar dan tengah berisi udara sedangkan bagian dalam diisi dengan cairan. Setiap bagian telinga tersusun atas bagian-bagian yang lebih detail lagi seperti pada Gambar berikut.


    Telinga luar terdiri atas daun telinga dan membran timfani. Daun telinga berfungsi menangkap gelombang bunyi sedangkan membran timfani berfungsi untuk memperkuat getaran gelombang bunyi secara mekanis.

    Telinga tengah terdiri atas saluran Eustachius dan tulang pendengaran (osikel auditori). Saluran Eustachius berperan dalam menyeimbangkan tekanan udara pada kedua sisi membran timfani. Sedangkan tulang pendengaran berperan dalam meneruskan getaran gelombang bunyi. Tulang pendengaran ada tiga macam yaitu maleus (martil), inkus (landasan), dan stapes (sanggurdi).

    Telinga dalam terdiri atas tiga saluran setengah lingkaran dan koklea. Telinga dalam disii oleh cairan yang berfungsi untuk meneruskan getaran bunyi sehingga menggetarkan rambut pada reseptor pendengaran di organ corti. Rangsang yang diterima oleh reseptor inilah yang akan dibawa ke otak untuk diinterpretasikan.

  3. Hidung

    Kalian mendeteksi bau karena beberapa partikel kimiawi kecil masuk ke hidung dan larut dalam lapisan lembab di hidung.



    Hidung manusia biasa dapat mendeteksi sekitar 2.000 jenis bau dan dapat dilatih untuk mendeteksi hingga 10.000 jenis. Beberapa bau tidak enak yang kalian deteksi, erat kaitannya dengan perasaan yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu, bau tertentu akan dideteksi tidak enak oleh sebagian orang dan sebagian orang lainnya akan mendeteksi bau tersebut adalah hal yang biasa bahkan menyenangkan. Sel saraf yang berfungsi untuk mendeteksi bau sebagai sel olfaktorius, terletak di bagian atas rongga hidung seperti pada Gambar di atas.

  4. Lidah

    Permukaan lidah kalian tertutup ribuan benjolan, yang disebut papila. Lebih dari 10.000 pengecap tertanam di antara papila. Manusia dapat mendeteksi lima sensasi rasa utama: manis, asam, asin, pahit, dan umami (umami adalah rasa gurih dari glutamat yang ditemukan di daging olahan, keju, dan monosodium glutamat, umumnya dikenal sebagai MSG). Setiap sensasi rasa primer memiliki jenis selera sendiri yang mendeteksinya. Air liur di mulut kalian harus terlebih dahulu melarutkan sampel makanan sehingga indra perasa dapat mendeteksi dan mengirimnya ke otak untuk diinterpretasikan. Beberapa rasa akan diinterpretasikan menyenangkan atau tidak menyenangkan tergantung dari pengalaman setiap orang. Meskipun beberapa area pada lidah dapat mendeteksi semua rasa, namun area tertentu lebih sensitif terhadap rasa tertentu seperti pada Gambar berikut.



  5. Kulit

    Kulit mungkin tidak terlihat seperti organ lainnya seperti jantung atau ginjal. Kulit berisi jutaan ujung saraf yang mengirim informasi tentang sentuhan, nyeri, tekanan, dan suhu ke otak. Pada manusia, reseptor sentuhan lebih banyak terkonsentrasi di wajah, lidah, bibir, ujung jari, dan jari kaki. Rambut tubuh juga berperan penting dalam kehidupan kita untuk merasakan sentuhan. Sejumlah besar reseptor ditemukan di kulit, di dasar folikel rambut seperti pada Gambar berikut.



    Lapisan kulit terluar tersusun atas sel mati. Kulit memiliki reseptor saraf berbeda yang terletak di kedalaman yang bervariasi. Kelenjar sebasea menghasilkan minyak yang membantu menjaga kulit lembut dan retak. Produksi kelenjar keringat menghasilkan keringat dan membuang panas dari tubuh saat air menguap dari permukaan kulit.

3. Hormon Manusia

Hormon diproduksi oleh kelenjar endokrin yang tersebar di seluruh tubuh manusia seperti pada Gambar 2.9. Kelenjar endokrin adalah kelenjar yang tidak memiliki saluran sehingga produknya (hormon) diangkut oleh darah. Meskipun kelenjar endokrin bekerja sama, mereka tidak dikontrol dari satu lokasi pusat seperti sistem saraf. Hormon bekerja lebih lambat dibandingkan dengan saraf. Responnya tidak langsung, pegaturannya membutuhkan waktu yang lebih lama, namun pendistribusian/ penyebarannya lebih luas dibandingkan sistem saraf. Hormon mengatur fungsi seperti pertumbuhan dan perkembangan, keseimbangan air, seksual reproduksi, serta laju reaksi kimia dalam sel.



Kelenjar hipofisis (pituitari) menghasilkan banyak hormon, di antaranya GH (pertumbuhan), TSH (merangsang kerja tiroid), ACTH (merangsang kerja adrenal), FSH (pematangan ovum), LH (ovulasi sel telur), ADH (reabsorpsi air di ginjal), dan oksitosin (kontraksi otot saat melahirkan). Kelenjar pineal menghasilkan hormon melatonin yang berperan dalam jam biologis. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang berperan dalam metabolisme tubuh. Kelenjar paratiroid menghasilkan parathormon yang berfungsi mengubah kalsium tulang menjadi kalsium darah. Kelenjar adrenal menghasilkan adrenalin yang berfungsi dalam mempercepat denyut jantung. Kelenjar pankreas menghasilkan insulin yang berfungsi mengatur kadar gula darah. Kelenjar testis menghasilkan testosteron yang berfungsi mengatur perkembangan seksual pria. Kelenjar ovarium menghasilkan estrogen (perkembangan seks sekunder wanita) dan progesteron (menjaga ketebalan rahim).

4. Zat Adiktif

Pernahkah kalian mendengar ketika seseorang yang terbiasa minum kopi di pagi akan terasa hambar jika tidak meminumnya? Seseorang yang terbiasa minum kopi maka akan menjadi ketagihan tersendiri. Mengapa bisa terjadi demikian? Apa kandungan zat di dalam kopi sehingga ada sensasi ketagihan?

Zat yang dapat menyebabkan ketagihan (adiksi) disebut dengan zat adiktif. Zat adiktif adalah zat yang apabila dikonsumsi oleh seseorang dapat menyebabkan ketagihan (adiksi). Zat adiktif dapat menyebabkan seseorang ingin menggunakannya terus menerus. Seseorang yang sudah mengalami adiksi akan merasakan sensasi tidak enak, hambar, depresi bahkan kesakitan ketika tidak mengonsumsinya.

Salah satu jenis zat adiktif adalah narkoba. Narkoba singkatan dari narkotika, psikotropika dan obat-obatan terlarang. Narkoba tidak untuk dikonsumsi dan harus dihindari. Tidak semua zat adiktif adalah narkoba misalnya saja kafein, alkohol dan nikotin. Beberapa zat adiktif seperti kafein diperbolehkan untuk dikonsumsi. Namun demikian, dianjurkan untuk dikonsumsi secara tidak berlebihan.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 35 tahun 2009). Contoh narkotika di antaranya adalah marijuana (ganja), heroin (putaw), kokain,morfin, petidin, metadon dan kodein.

Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Contoh psikotropika adalah obat tidur yang dapat menyebabkan seseorang tidur nyenyak. Contoh lainnya adalah ekstasi, amfetamin, metamfetamin, fensiklidin, dan ritalin.

Berdasarkan efek yang ditimbulkan terhadap pemakainya, narkoba dikelompokkan menjadi halusinogen, stimulan dan depresan.
  • Halusinogen
    yaitu narkoba yang dapat menyebabkan seseorang mengalami halusinasi, melihat sesuatu hal/benda yang sebenarnya tidak ada/tidak nyata. Contoh halusinogen adalah ganja, kokain dan LSD.
  • Stimulan
    yaitu narkoba yang dapat mengakibatkan efek kerja organ tubuh seperti jantung dan otak lebih cepat dari biasanya. Jika mengonsumsi stimulan maka akan lebih bertenaga serta cenderung membuatnya lebih senang dan gembira untuk sementara waktu.Contoh stimulan adalah ekstasi.
  • Depresan
    yaitu narkoba yang menekan sistem saraf pusat dan mengurangi aktivitas fungsional tubuh, sehingga pemakai merasa tenang bahkan tertidur dan tidak sadarkan diri. Contohnya putau, morfin, dan heroin.
Secara tidak kita sadari, banyak zat adiktif yang sering kita konsumsi dan terkandung di dalam makanan. Misalnya kopi, teh, tembakau dan cokelat. Kopi mengandung kafein, teh mengandung teanin, cokelat mengandung teobromin dan tembakau mengandung nikotin. Oleh karena itu, seseorang yang rutin mengonsumsi kopi, cokelat, teh, dan rokok akan merasakan adiksi.

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp

0 comments:

Posting Komentar