Mikroskop

Mikroskop pertama kali ditemukan dengan dua lensa (majemuk) pada kesudahan masa zaman ke-16. Setelah itu, dikembangkan di Negara Belanda, Italia, dan Inggris. Sampai pada pertengahan masa zaman ke-17 mikroskop mulai memiliki kemampuan untuk perbesaran hingga mencapai 30 kali. llmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopik yang artinya sangat kecil dan tidak mudah dilihat oleh mata. Mikroskop berasal dari bahasa Yunani, yaitu micros yang artinya kecil dan scropos yang artinya melihat.

1. Penemuan mikroskop

Orang yang berhasil menemukan mikroskop adalah Hans Janssen dan Zacharias Janssen yang berasal dari Belanda. Zacharias Janssen sejak awal telah meyakini bahwa dibalik benda-benda yang tampak kasat mata, ada suatu benda yang jauh lebih kecil dan hidup di dunia ini. Untuk membuktikan hal itu, ia lalu membuat suatu alat yang dapat melihat benda mikro tersebut. Bersama sang ayah, pada tahun 1590 Zacharias Janssen berhasil membuat mikroskop pertama. Mikroskop ini terdiri dari gabungan lensa cembung dan cekung yang digabungkan. Ketelitiannya dalam melihat benda mikro juga hanya kurang lebih 20 kali besar benda aslinya. Beliau mengamati sayatan gabus dari kulit kayu pohon ek.

Pada tahun 1974, Antonie van Leeuwenhoek merancang mikroskop berlensa tunggal. Mikroskop rancangan Leeuwenhoek ringan dan bisa digenggam. Mikroskopnya mirip dengan kaca pembesar yang dapat melihat objek dengan perbesaran 100 kali hingga 300 kali dari ukuran aslinya. Dengan mikroskop tersebut, Antonie van Leeuwenhoek mengamati berbagai sampel. Leeuwenhoek pada waktu itu menyebut temuannnya animalcula (binatang yang sangat kecil). Namun, sekarang organisme tersebut dikenal sebagai Protozoa.

2. Jenis-jenis mikroskop

Jenis mikroskop ada banyak, berikut jenis-jenis mikroskop.

a. Mikroskop cahaya
Mikroskop cahaya disebut juga dengan mikroskop optik, karena menggunakan sistem lensa. Mikroskop cahaya menggunakan cahaya yang merambat lewat lensa untuk menghasilkan suatu bayangan yang diperbesar. Perbesaran maksimum mikroskop cahaya adalah 1.000x. Mikroskop cahaya terdiri dari 3 jenis lensa, yaitu lensa okuler, lensa objektif, dan kondensor. Lensa okuler adalah lensa yang dekat dengan mata sedangkan lensa objektif letaknya dekat dengan objek. Lensa kondensor yang digunakan untuk menerangi objek dan lensa mikroskop yang lain.

Kelebihan dari mikroskop cahaya adalah mudah digunakan dan tidak membutuhkan tempat yang luas sehingga dapat dilihat langsung oleh pengamat. Namun, mikroskop cahaya menghasilkan tampilan gambar yang kurang jelas. Berdasarkan jumlah lensa okulernya, ada dua jenis mikroskop cahaya, yaitu mikroskop cahaya monokuler dan mikroskop cahaya binokuler.
  1. Mikroskop cahaya monokuler memiliki satu lensa okuler. Mikroskop cahaya monokuler digunakan untuk melihat objek benda yang sederhana, misalnya penampang sel tumbuhan atau sel hewan. Mikroskop cahaya monokuler banyak digunakan untuk kepentingan pembelajaran di sekolah-sekolah.
  2. Mikroskop cahaya binokuler memiliki dua lensa okuler yang saling menguatkan. Karena memiliki dua lensa okuler maka dalam mengamati suatu objek bisa menggunakan kedua mata. Objek yang diamati akan tampak lebih luas pengamatannya serta lebih tampak dalam dimensi yang utuh. Mikroskop cahaya binokuler sering digunakan di bidang medis, khususnya di laboratorium rumah sakit.
b. Mikroskop elektron
Mikroskop elektron adalah sebuah mikroskop yang mampu untuk melakukan pembesaran objek sampai 2 juta kali, yang menggunakan elektro statik dan elektro magnetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus daripada mikroskop cahaya.

Mikroskop elektron banyak digunakan di laboratorium medis dan laboratorium badan penelitian. Kelebihan mikroskop elektron adalah gambar yang ditampilkan jauh lebih jelas dari mikroskop cahaya dengan resolusi yang lebih bagus dan perbesaran yang lebih besar. Sedangkan kekurangan mikroskop elektron adalah membutuhkan proyektor dan ruangan yang luas untuk dapat melihat hasil pengamatannya. Terdapat dua jenis mikroskop elektron, yaitu:
  1. Mikroskop transmisi elektron (Transmission electron microscope-TEM) adalah sebuah mikroskop elektron yang cara kerjanya mirip dengan cara kerja proyektor slide, di mana elektron ditembuskan ke dalam objek pengamatan dan pengamat mengamati hasil tembusannya pada layar. TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.
  2. Mikroskop pemindai elektron (SEM) yang digunakan untuk studi detail arsitektur permukaan sel (atau struktur jasad renik lainnya), dan objek diamati secara tiga dimensi.
c. Mikroskop pendar (fluorescence)
Mikroskop pendar atau fluorescence merupakan jenis mikroskop yang menggunakan sumber cahaya berupa sinar UV. Mikroskop pendar digunakan untuk melihat struktur tertentu dalam tubuh sel hewan, tumbuhan, bakteri, atau virus. Struktur yang diamati biasanya adalah bagian protein yang dapat berpendar ketika diberi zat kimia khusus.

Prinsip kerja mikroskop pendar adalah ketika sinar UV mengenai objek yang telah diberi zat kimia fluorescence, maka akan muncul pendaran warna sehingga bentuk objek dapat diamati. Kelebihan mikroskop pendar adalah molekul yang berbeda dapat diwarnai dengan warna yang berbeda sehingga memungkinkan pengguna untuk menggambarkan beberapa molekul suatu zat pada saat yang bersamaan. Kekurangannya adalah mikroskop ini hanya memungkinkan pengamatan dan studi struktur tertentu dari sampel yang telah disorot dan diberi label untuk fluoresensi.

d. Mikroskop ultraviolet
Mikroskop ultraviolet mirip dengan mikroskop cahaya, tetapi cahaya yang digunakan bukan cahaya matahari melainkan cahaya ultraviolet. Cahaya ultraviolet memiliki panjang gelombang yang pendek, sehingga hasil pengamatan dapat mencapai dua kali lipatnya. Mikroskop ultraviolet menggunakan lensa kuasa. Kekurangan mikroskop ultraviolet adalah terlalu rumit dan harganya mahal untuk digunakan dalam pekerjaan sehari-hari.

e. Mikroskop stereo
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relatif besar. Misalnya untuk pengamatan serangga, daun, batu, permata, fosil, dan lainnya. Benda yang diamati dengan mikroskop stereo dapat dilihat secara tiga dimensi. Perbesaran pada mikroskop stereo 7 hingga 30 kali. Komponen utama mikroskop stereo hampir sama dengan mikroskop cahaya. Mikroskop ini terdiri dari lensa okuler dan lensa objektif. Mikroskop stereo tidak memiliki kondensor. Namun,memiliki ke dalaman bidang pandang dan jarak kerja yang panjang. Perbedaan mikroskop stereo dengan mikroskop cahaya sebagai berikut.
  1. Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo lebih tinggi dibandingakan mikroskop cahaya, sehingga objek yang diamati dalam bentuk tiga dimensi.
  2. Objek yang tebal tetap dapat diamati karena sumber cahaya berasal dari atas.

3. Bagian-bagian mikroskop cahaya

Mikroskop cahaya terdiri dari bagian optik dan bagian mekanik. Bagian optik terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, diafragma, dan cermin. Bagian mekanik terdiri dari makrometer, mikrometer, meja preparat, penjepit preparat, kondensor, tabung mikroskop, lengan mikroskop, kaki mikroskop, dan sendi inklinasi. Setiap bagian tersebut memiliki fungsinya masing-masing.


Berikut bagian-bagian mikroskop cahaya dan fungsinya.
  1. Lensa objektif adalah lensa yang menghadap ke arah preparat yang berfungsi memperbesar bayangan preparat. Perbesaran yang tersedia adalah 10 kali, 40 kali, dan 60 kali.
  2. Revolver atau pemutar lensa adalah alat yang digunakan untuk memasang lensa objektif. Alat ini dapat diputar-putar agar lensa objektif berada pada kedudukan yang sesuai.
  3. Lensa okuler adalah lensa yang menghadap ke arah mata kita yang berfungsi untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif. Perbesaran yang tersedia adalah 10 kali, 40 kali, dan 100 kali.
  4. Tubus okuler adalah bagian yang menghubungkan lensa okuler,revolver, dan lensa objektif.
  5. Sumber cahaya (bisa juga menggunakan cermin) merupakan bagian alat penerang yang berfungsi untuk memancarkan cahaya ke arah kondensor.
  6. Diafragma merupakan bagian yang dapat mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Bagian ini dapat menutup dan membuka.
  7. Kondensor merupakan bagian yang berfungsi memusatkan cahaya pada preparat yang diamati.
  8. Kaki mikroskop yang bentuknya menyerupai tapal kuda.
  9. Penyangga yang menghubungkan dasar dan pegangan mikroskop.
  10. Lengan mikroskop yang merupakan tempat memegang mikroskop.
  11. Meja benda yang berfungsi sebagai tempat untuk meletakkan preparat yang akan diamati dengan mikroskop. Bagian tengah meja ini berlubang sebagai lubang untuk masuknya cahaya dari kondensor.
  12. Penjepit berfungsi sebagai penjepit kaca yang berisi preparat agar tidak bergeser-geser.
  13. Makrometer atau tombol pengatur kasar berfungsi menggerakkan lensa naik-turun dengan cepat.
  14. Mikrometer atau tombol pengatur halus berfungsi menggerakkan lensa naik-turun secara perlahan-lahan.

4. Cara menggunakan mikroskop

Berikut langkah-langkah sistematis dalam menggunakan mikroskop cahaya lengkap dengan gambarnya.
  1. Letakkan mikroskop di atas meja dengan cara memegang lengan mikroskop sedemikian rupa sehingga mikroskop berada persis di hadapan pemakai.
  2. Putar revolver sehingga lensa objektif dengan perbesaran lemah berada pada posisi satu poros dengan lensa okuler yang ditandai bunyi klik pada revolver
  3. Atur cermin dan diafragma untuk melihat kekuatan cahaya masuk, hingga dari lensa okuler tampak terang berbentuk bulat.
  4. Tempatkan preparat pada meja benda tepat pada lubang preparat dan jepit dengan penjepit objek atau benda.
  5. Aturlah fokus untuk memperjelas gambar objek dengan cara memutar makrometer, sambil dilihat dari lensa okuler. Untuk mempertajam putarlah mikrometer
    1. Mengatur makrometer dengan memutarnya sampai lensa objektif berada di posisi yang dekat dengan meja preparat.
    2. Mengatur mikrometer dengan memutarnya hingga didapatkan gambar objek yang fokus.
    3. Menggeser meja preparat untuk menemukan bagian objek yang ingin diamati.
  6. Apabila bayangan objek sudah ditemukan, maka untuk memperbesar gantilah lensa objektif dengan ukuran dari 10 kali, 40 kali, atau 100 kali, dengan cara memutar revolver hingga bunyi klik.
  7. Amati objek (benda) secara seksama dan buat catatan mengenai penampakan benda yang terlihat jika diperlukan.
  8. Apabila telah selesai menggunakan, bersihkan mikroskop dan simpan pada tempat yang tidak lembap.
Suatu benda yang diamati di bawah mikroskop disebut sebagai spesimen. Sementara apa yang terlihat di lensa okuler disebut sebagai objek gambar. Objek gambar yang terlihat di mikroskop telah mengalami perbesaran. Cara menghitung perbesaran total pada mikroskop adalah perbesaran lensa okuler dikali perbesaran lensa objektif.

Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar!

1. Apa yang Anda ketahui dengan miskroskop stereo?

Jawab:
Mikroskop stereo merupakan jenis mikroskop yang hanya bisa digunakan untuk benda yang berukuran relative besar. Mikroskop stereo memiliki perbesasran 7 hingga 30 kali. Benda yang diamati dengan mikroskop ini dapat dilihat secara 3 dimensi. Komponen utama mikroskop stereo hamper sama dengan mikroskop cahaya. Lensa terdiri atas lensa okuler dan lensa objektif.

2. Sebutkan beberapa perbedaan antara mikroskop stereo dengan mikroskop cahaya!

Jawab:
Ruang ketajaman lensa mikroskop stereo jauh lebih tinggi dibandinhkan denan mikroskop cahaya ssehingga kita dapat melihat bentuk tiga dimensi benda yang diamati. Sumber cahaya berasal dari atas sehingga objek yang tebal dapat diamati. Perbesaran lensa okuler biasannya 3 kali, sehingga prbesaran objek total minimal 30 kali. Pada bagian bawah mikroskop terdapat meja preparat. Pada daerah dekat lenda objektif terdapat lampu yang dihubungkan dengan transformator. Pengaturan focus objek terletak disamping tangkai mikroskop, sedangkan pengaturan perbesaran terletak diatas pengatur fokus.

3. Apa yang dimaksud mikroskop elektron? Sebut dan jelaskan jenisnya!

Jawab:
Mikroskop elektorn adalah sebuah mikroskop yang mampu melakuakan pembesaran objek sampai dua juta kali, yang menggunakan elektro statis dan elektro maknetik untuk mengontrol pencahayaan dan tampilan gambar serta memiliki kemampuan pembesaran objek serta resolusi yang jauh lebih bagus dari pada mikroskop cahaya. Terdapat dua jenis mikroskop elektron yaitu SEM (Scanning Electron Microscope) dan TEM (Transmition Electron Microscope). SEM digunakan untuk studi detil arsitektur permukaan sel atau struktur renik lainnya, sedangkan TEM digunakan untuk mengamati struktur detil internal sel.

4. Sebutkan bagian-bagian mikroskop cahaya!

Jawab:
Mikroskop cahaya terdiri dari bagian optik dan bagian mekanik. Bagian optik terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, diafragma, dan cermin. Bagian mekanik terdiri dari makrometer, mikrometer, meja preparat, penjepit preparat, kondensor, tabung mikroskop, lengan mikroskop, kaki mikroskop, dan sendi inklinasi.

5. Apa fungsi mikroskop cahaya seperti lensa okuler, lensa objektif, diafragma, dan cermin?

Jawab:
Lensa okuler berfungsi untuk memperbesar kembali bayangan dari lensa objektif. Lensa objektif berfungsi untuk memperbesar bayangan objek. Diafragma berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk dan mengenai objek preparat. Cermin atau reflektor berfungsi mengarahkan sinar atau cahaya pada objek yang diamati

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp

0 comments:

Posting Komentar