Cara Rasulullah SAW Bersyukur

ARTIKEL



Semoga Allah selalu menetapkan iman kita, menyinari cahaya kebaikan dalam hati kita, memudahkan urusan kita, memberikan keberkahan rezeki kita, dan menerima semua amal ibadah kita, aamiin.

Cara Rasulullah SAW Bersyukur

Allah berfirman :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

"Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim : 7).

Rasulullah adalah contoh paripurna seorang hamba yang bersyukur kepada Allah SWT. Beliau selalu mensyukuri apapun yang diberikan Allah kepadanya. Tidak pernah sekali pun Rasulullah mengeluhkan pemberian Allah. Apapun situasi dan kondisi yang menimpa dirinya.

Rasulullah SAW mengekspresikan rasa syukurnya atas semua nikmat Allah bukan hanya lewat lisan saja, namun juga melalui perbuatan atau tindakan nyata. Diantaranya adalah dengan tekun beribadah kepada Allah. Kendati Rasulullah SAW sudah dijamin Allah masuk surga, namun ibadahnya begitu hebat. Bahkan dikisahkan kalau saking tekun dan khusyuknya menunaikan shalat malam, kedua telapak kaki Rasulullah SAW sampai pecah-pecah. Rasulullah SAW sangat tekun berpuasa, dzikir, dan juga sangat dermawan. Juga berbuat baik kepada sesama.

Posisi istimewa sebagai seorang nabi dan utusan Allah tidak membuat Rasulullah SAW ‘berleha-leha’ dan ‘kemaruk.’ Meski sudah dijaga dari Allah dari melaksanakan perbuatan dosa (maksum), Rasulullah SAW dengan menangis juga meminta ampunan kepada Allah.

Tentu saja hal itu membuat para sahabat penasaran, bahkan istrinya sendiri Sayyidah Aisyah. Bagaimana mungkin seorang kekasih Allah, seorang yang dijamin masuk surga, dan seorang yang maksum, melakukan ibadah sampai segitunya. Bukankah dia tidak memiliki dosa atau kesalahan, mengapa dia meminta ampunan kepada Allah.

“Mengapa engkau melakukan itu semua Rasulullah ? Padahal Allah telah mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang?” tanya Sayyidah Aisyah.

"Apakah aku tidak senang menjadi hamba yang banyak bersyukur” kata Rasulullah SAW menjawab pertanyaan Sayyidah Aisyah.

Ketekunan dan kekhusyukan Rasulullah SAW dalam beribadah, munajatnya, dan berbuat baik kepada sesama merupakan sarana untuk bersyukur kepada Allah. Bukan sebagai sarana untuk pertaubatan atas segala dosanya ataupun sebagai sarana untuk mengharap surga.

Begitulah cara Rasulullah SAW bersyukur. Beliau bersyukur atas semua nikmat yang diberikan Allah bukan hanya sekedar lisan -mengucapkan hamdalah- namun juga tindakan –yaitu dengan mengerjakan ibadah dengan tekun dan khusyuk.

Sahabat... semoga kita bisa meniru Rasulullah SAW dalam mengekspresikan rasa syukur kita kepada Allah SWT.

ARTIKEL LAINNYA





Jika berkenan, silahkan beri ulasan di kolom komentar. Terima Kasih.
Jika Sobat ingin membagikannya ke teman-teman, Silahkan KLIK TOMBOL BERBAGI DI BAWAH INI!

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Telegram
Share on Whatsapp
Tags :

0 comments:

Posting Komentar