Berikut Ciri-ciri Orang Mendapat Lailatul Qadar

إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه.
اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدَاهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ
أَمَّا بَعْدُ

Semoga Allah selalu menetapkan iman kita, menyinari cahaya kebaikan dalam hati kita, memudahkan urusan kita, memberikan keberkahan rezeki kita, dan menerima semua amal ibadah kita, aamiin.

Tidak ada ciri khusus orang yang mendapatkan lailatul qadar. Namun secara umum bisa diprediksi, siapa yang bersungguh-sungguh mencarinya sebagaimana anjuran Rasulullah SAW, Insyaa Allah ia mendapatkan lailatul qadar.

الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ – يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ – فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى

"Carilah ia di sepuluh malam terakhir. Jika salah seorang kalian lemah atau tidak mampu, maka janganlah ia kalah di tujuh malam terakhir." (HR. Muslim)

Berikut ini adalah ciri orang mendapat lailatul qadar, dilihat dari amalan saat Ramadhan-nya:
Pertama, orang yang i'tikaf penuh pada 10 hari terakhir Ramadhan, insya Allah ia mendapatkan lailatul qadar.
Kedua, orang yang shalat Isya', tarawih dan shalat subuh berjamaah di masjid/mushola pada 10 hari terakhir, Insyaa Allah ia juga mendapatkan lailatul qadar.

Sedangkan ciri orang mendapat lailatul qadar dilihat dari amalan setelah Ramadhan adalah adanya perubahan positif;

• Ia menjadi lebih baik dan lebih shalih.
• Yang biasa pemarah menjadi tidak pemarah dan pandai mengelola emosi.
• Yang semula pendendam menjadi mudah memaafkan orang lain.
• Yang semula emosional menjadi penyabar.
• Lebih banyak beribadah baik sholat maupun puasa sunnah dan tilawah Al Qur'an.
• Serta lebih peka terhadap penderitaan sesama dan ringan tangan untuk menolong sesama.

Sebagai motivasi kita supaya tidak menurunkan semangat untuk ibadah. Karena kecenderungan orang, awal Ramadan semangat, shaf penuh sampai ke belakang. Pertengahan terjadi kemajuan dan terus maju. Nah, di akhir-akhir saat orang lebih memilih dunia, Allah turunkan pahala akhirat. Maka diturunkan semangat ini oleh Nabi supaya kita memburunya. semoga di akhir ramadhan ini semangat ibadah kita terus terjaga dan semoga kita mampu meraih lailatul qadar. Aamiin..

ARTIKEL LAINNYA